MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK MELALUI PEMBELAJARAN STEAM DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN LOOSE PART PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TKIT SYEIKH ABDURRAUF

Penulis

  • Nursakdiah Nursakdiah Universitas Bina Bangsa Getsempena
  • Fitriah Hayati Universitas Bina Bangsa Getsempena
  • Cut Marlini Universitas Bina Bangsa Getsempena

Kata Kunci:

Perkembangan kognitif, pembelajaran STEAM, bahan loose part

Abstrak

Abstract
Nursakdiah. 2021. Improving Children's Cognitive Development through Steam Learning Using
Cognitive development is an interaction of the results of human maturity with the influence of the
environment, so that introducing the environment and objects in the environment is very good for
the development of children's knowledge. The purpose of this study is to serve as a reference for
cognitive enhancement of children in PAUD institutions. This research uses qualitative research
methods with a classroom action research approach conducted in 2 cycles. Each cycle is carried out
through the stages of planning, implementing, observing, and reflecting. The subjects in this
study were 20 children aged 5-6 years group B2 consisting of 9 boys and 11 girls. Data were
collected through observation and performance. The collected data were analyzed using qualitative
descriptive analysis techniques and processed using a percentage formula. The results showed that
the cognitive development of children in cycle I, the number of children whose cognitive
development started very well (BSB) when playing using loose part materials increased from none
to 1 child (5%) for the ability to develop as expected (BSH) increased from 4 children to 7 children
(35%). The emergence ability (MM) from 13 children was reduced to 9 children (45%) and nonemergent (BM) to 3 children (15%). In cycle II there was an increase, namely the number of
children whose cognition began to develop very well (BSB) when playing using loose part
materials increased from 1 child to 10 children (50%) for the ability to develop as expected (BSH)
increased from 7 children to 8 children ( 40%). The ability to emerge (MM) from 9 children was
reduced to 2 children (10%). With the development of children's abilities from cycle I and cycle II,
it can be concluded that the success of cycle II can be seen from children's activities while playing,
children are able to solve problems, increase children's curiosity when doing activities with
STEAM stages using loose part materials. After this learning was implemented, the children
became more enthusiastic in creating by creating new games with available loose part materials
according to the children's imagination.

Abstrak
Pengembangan kognitif merupakan interaksi dari hasil kematangan manusia dengan
pengaruh lingkungannya, sehingga memperkenalkan lingkungan dan benda-benda yang
ada dilingkungan sangat baik bagi perkembangan pengetahuan anak. Tujuan penelitian
ini adalah untuk dijadikan sebagai rujukan untuk peningkatan kognitif anak pada
lembaga PAUD. Penelitian dengan metode kualitatif dengan penelitian tindakan kelas
yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada setiap siklus dilakukan melalui tahapan
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah
anak usia dini berusia 5-6 tahun kelompok B2 berjumlah 20 anak yang terdiri atas 9 laki
dan 11 perempuan. Data dikumpulkan melalui observasi dan unjuk kerja. Pengolahan
data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan menggunakan rumus
persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak pada
siklus I yang Jumlah anak yang kognitifnya mulai berkembang sangat baik (BSB) saat
bermain menggunakan bahan loose part meningkat dari tidak ada menjadi 1 anak (5%)
untuk kemampuan berkembang sesuai harapan (BSH) meningkat dari 4 anak menjadi 7
anak (35%). Adapun kemampuan mulai muncul (MM) dari 13 anak berkurang menjadi 9
anak (45%) dan belum muncul (BM) menjadi 3 anak (15%). Pada siklus II terjadi
peningkatan yaitu Jumlah anak yang kognitinya mulai berkembang sangat baik (BSB)
saat bermain menggunakan bahan loose part meningkat dari 1 anak menjadi 10 anak
(50%) untuk kemampuan berkembang sesuai harapan (BSH) meningkat dari 7 anak
menjadi 8 anak (40%). Adapun kemampuan mulai muncul (MM) dari 9 anak berkurang
menjadi 2 anak (10%). Dengan berkembangnya kemampuan anak dari siklus I dan siklus
II dapat disimpulkan bahwa keberhasilan siklus II dapat dilihat dari aktivitas anak saat
bermain, anak mampu memecahkan masalah, peningkatan rasa ingin tahu anak
meningkat saat melakukan aktivitas dengan tahapan STEAM mengunakan bahan loose
part. Setelah diterapkan pembelajaran ini, anak-anak menjadi lebih semangat dalam
berkreasi dengan menciptakan permainan baru dengan bahan loose part ang tersedia
sesuai imajinasi anak.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-08-12

Terbitan

Bagian

Pendidikan Guru PAUD