KAJIAN INTERTEKSTUAL NOVEL PERCIKAN DARAH DI BUNGA KARYA ARAFAT NUR DAN NOVEL CINTA KALA PERANG KARYA MASRIADI SAMBO

Penulis

  • Rizka Ilmawahyu Universitas Bina Bangsa Getsempena
  • Wahidah Nasution Universitas Bina Bangsa Getsempena
  • Rika Kustina Universitas Bina Bangsa Getsempena

Kata Kunci:

Intertekstual, novel, perbandingan, unsur intrinsik novel.

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan dan menjelaskan kepaduan struktur
pembangun novel Percikan Darah di Bunga karya Arafat Nur dan novel Cinta Kala
Perang karya Masriadi Sambo; (2) Mendeskripsikan dan menjelaskan persamaan dan
perbedaan unsur-unsur struktur novel Percikan Darah di Bunga karya Arafat Nur dan
novel Cinta Kala Perang karya Masriadi Sambo; (3) Mendeskripsikan hubungan
intertekstual antara novel Percikan Darah di Bunga karya Arafat Nur dan novel Cinta
Kala Perang karya Masriadi Sambo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian content analysis atau
analisis isi. Sumber data dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah: (1) Novel
Percikan Darah di Bunga karya Arafat Nur (2) Novel Cinta Kala Perang karya Masriadi
Sambo. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi
dokumen. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data
dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif berupa reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah: (1) Kedua novel memiliki
unsur pembangun yang padu (2) Unsur-unsur pembangun kedua novel memiliki pesamaan
dan perbedaan. Diantaranya: tema yaitu, tumbuh dan matinya cinta di masa perang; alur
kedua novel memiliki persamaan yaitu alur maju; latar waktu dan latar tempat memiliki
persamaan yaitu konflik atau perang Aceh yang diperkirakan tahun 1976 disesuaikan
dengan lahirnya Gerakan Aceh Merdeka dan latar tempat yang mencakup keseluruhan
yaitu Aceh utara; tokoh dan penokohan kedua novel memiliki persamaan yaitu tokoh
utama perempuan yang memiliki sifat atau watak yang keras kepala serta bertekad kuat, tokoh tambahan sentral yaitu laki-laki yang memiliki sifat atau watak yang berwibawa;
sudut pandang kedua novel memiliki perbedaan yaitu dalam novel Percikan Darah di
Bunga menggunakan sudut pandang orang ketiga “dia” dan novel Cinta Kala Perang
menggunakan sudut pandang persona pertama “aku”; latar sosial dalam kedua novel
memiliki perbedaan, dalam novel Percikan Darah di Bunga tokoh utama digambarkan
hidup bercukupan sedangkan novel Cinta Kala Perang tokoh utama digambarkan hidup
dalam kemiskinan; gaya bahasa kedua novel memiliki perbedaan, dalam novel Percikan
Darah di Bunga menggunakan bahasa Indonesia yang monoton sedangkan novel Cinta
Kala Perang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Aceh; Amanat dalam kedua
novel memiliki persamaan yang menyampaikan pesan yang dapat diambil yaitu jangan
membantah perkataan orang tua, walaupun sedang keadaan perang semangat terus menyala
baik dalam pekerjaan, kuliah dan cinta. 

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-07-20

Terbitan

Bagian

Pendidikan Bahasa Indonesia