MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MEDIA BAHAN BEKAS (KOTAK BEKAS/KARDUS) PADA ANAK KELOMPOK B DI PAUD MUTIARA ACEH BESAR

Penulis

  • Darmiati universitas bangsa getsempena
  • Mardhatillah
  • Oktariana

Kata Kunci:

Kreatifitas Anak, Media, Aceh Besar

Abstrak

Kreativitas adalah kemampuan alam berpikir untuk menuangkan ide gagasan yang baru dan tidak biasa serta melahirkan solusi unik terhadap masalah yang dihadapi. peran kreativitas bagi anak secara eksplisif pada setiap perkembangan anak dan setiap jenjang perlu dipupuk, dikembangkan dan ditingkatkan di samping mencerdaskan anak untuk meningkatkan prestasi dalam belajar. Namun di paud mutiara terjadi beberapa masalah dimana anak belum mampu untuk berimajinasi, memiliki rasa ingin tahu yang kurang, tidak berani mengajukan pertanyaan, kurang bereksperimen, tidak terbuka dengan rangsangan-rangsangan yang baru, serta tidak berani mencoba dan mengambil resiko, hal ini dikarenakan kreativitas yang dimiliki oleh pendidik dalam mengembangkan kreativitas anak juga masih kurang. Dari permasalahan diatas mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan penulis mencoba membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul “Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Media Bahan Bekas (Kotak Bekas/Kardus) Pada Anak Kelompok B Di Paud Mutiara”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak melalui media bahan bekas (kotak bekas/kardus) pada anak Kelompok B di PAUD Mutiara Aceh Besar. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), lebih dikenal dengan PTK. Analisis data dilakukan secara deskriptif bertujuan untuk menggambarkan anak selama proses pembelajaran dalam peningkatan kreativitas anak. Penelitian ini dilakukan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data diperoleh dari tabel instrument meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Media Bahan Bekas (Kardus Bekas) pada anak kelompok B Paud Mutiara. Pada siklus I menunjukkan bahwa 6 dari 15 anak mulai terlihat mendapatkan nilai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) sehingga hasilnya “tidak berhasil”. Pada siklus II Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa dari 12 dari 15 anak yang mendapatkan nilai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) sehingga hasilnya “berhasil”.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-10-24

Terbitan

Bagian

Pendidikan Guru PAUD