PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LARI MENGGUNAKAN PERMAINAN TRADISIONAL HADANG DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PERSAWAHAN PADA SISWA-SISWI SD NEGERI KARANG JADI KABUPATEN BENER MERIAH

Penulis

  • hazizah zizah universitas bina bangsa getsempena
  • Zikrur Rahmat
  • Tuti Sarwita

Kata Kunci:

Gerak dasar lari, permainan tradisional hadang, media persawahaan.

Abstrak

Permasalahan dalam penelitian ini adalah pembelajaran gerak dasar lari siswa kelas II SD Negeri Karang Jadi Kabupaten Bener Meriah masih mengalami berbagai persoalan, diantaranya adalah siswa kurang aktif dalam melakukan gerakan yang di contohkan oleh guru. Permasalahan lainnya juga terjadi karena kegiatan pembelajaran gerak dasar lari kurang menarik bagi siswa dikarenakan metode atau permainan yang digunakan guru kurang variatif, sehingga untuk mengatasinya digunakan permainan tradisional hadang dengan Memanfaatkan Media Persawahaan. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui peningkatan kemampuan gerak dasar lari siswa-siswi kelas II SD setelah diajarkan menggunakan permainan tradisional hadang dengan memanfaatkan media persawahaan dan (2) untuk mengetahui aktivitas siswa-siswi kelas II SD Negeri Karang Jadi dalam pembelajaran PJOK materi gerak dasar lari menggunakan permainan tradisional hadang dengan memanfaatkan media persawahaan. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian siswa kelas II SD Negeri Karang Jadi berjumlah 23 siswa. Data dikumpulkan melalui tes, observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan rumus persentase. Indikator keberhasilan secara individu adalah 75 dan satu kelas dikatakan tuntas apabila 80% siswa tuntas secara individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penggunaan permainan tradisional hadang dengan memanfaatkan media persawahaan dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar lari siswa-siswi kelas II SD Negeri Karang Jadi yang dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata pra siklus sebesar 53,70 meningkat menjadi 74,65 pada siklus I dengan tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 60,87% dan menjadi 87,57 pada siklus II dengan tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 91,30% sekaligus mencapai indikator yang ditetapkan. (2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus pertama sebanyak 52,17% termasuk kategori baik sekali, 13,04% termasuk kategori baik dan 34,78% teramsuk kategori cukup. Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus kedua yaitu sebanyak 78,26% termasuk kategori baik sekali, 21,74% termasuk kategori baik.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-10-24

Terbitan

Bagian

Pendidikan Jasmani