ANALISIS KECERDASAN SPIRITUAL MELALUI BUKU CERITA BERGAMBAR ISLAMI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK FKIP UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH

Abstrak

Kecerdasan spiritual merupakan bagian penting bagi kehidupan manusia, dengan mengembangkan kecerdasan spiritual akan membuat manusia menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma kehidupan, Kecerdasan spiritual dapat dikembangkan melalui berbagai metode pembelajaran, salah satunya menggunakan buku cerita bergambar Islami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan buku cerita bergambar Islami dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak usia 5-6 tahun dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam penggunaan buku cerita Islami dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak usia 5-6 tahun di TK FKIP Unsyiah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif menguraikan permasalahan yang berhubungan dengan penggunaan buku cerita bergambar Islami dalam meningkatkan kecerdasan spiritual. Subjek penelitian ini adalah guru inti, guru pendamping dan kepala TK FKIP Unsyiah. Data dikumpulkan melalu wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan merujuk pada pendapat Miles dan Huberman ada tiga aktivitas dalam analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, data display (penyajian data), dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penggunaan buku cerita bergambar Islami telah mampu meningkatkan kecerdasan spiritual anak usia 5-6 tahun di TK FKIP Unsyiah. Penerapan buku cerita bergambar Islami diklasifikasikan kedalam kesiapan fisik dan kesiapan teknis, pemilihan materi cerita, penetapan metode yang akan digunakan, pemilihan media atau alat peraga dan melakukan evaluasi. Melalui buku cerita bergambar Islami, anak mampu mengembangkan kecerdasan spitutual yang ada pada dirinya. (2) Kendala-kendala yang dihadapi dalam penggunaan buku cerita bergambar Islami diantaranya masih kurangnya variasi buku cerita bergambar Islami yang disediakan sekolah. Anak-anak kurang fokus ketika guru sedang menceritakan kisah-kisah teladan. Proses pembelajaran hanya menekankan pada persepsi indera semata, jika anak tidak fokus maka anak tersebut tidak dapat memahami makna cerita yang diceritakan. Selain itu suasana kadang-kadang terganggu oleh anak-anak yang tidak fokus mendengarkan cerita.