ANALISIS BAHASA PENOLAKAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR KAMPUNG AIR KABUPATEN SIMEULUE

Penulis

  • Rosiana Santi Universitas Bina Bangsa Getsempena
  • Rika Kustina Universitas Bina Bangsa Getsempena
  • Wahidah Nasution Universitas Bina Bangsa Getsempena

Kata Kunci:

Bahasa Penolakan, Tindak Tutur, Jual Bel, Pragmatik.

Abstrak

Abstract
The study of speech acts can make use of pragmatics and linguistics. Both complement each other
because pragmatics is a science that studies the meaning of speech between speakers and speech
partners, while linguistics studies the use of language in society. The reason for choosing the topic
of refusal speech acts by buyers and sellers in buying and selling transactions at the Kampung Aie
market was due to the variety of languages that emerged in the Kampung Aie market, as a shopping center visited by buyers from various districts. This study is to describe the use of refusal
language in buying and selling transactions at the Kampung Aie market, Simeulue Regency. This
research belongs to the category of qualitative research, using descriptive methods. Sources of data
used are primary data, namely sources involving written or spoken words from people and
observable behavior, namely data from speech acts of refusal language during buying and selling.
The research method uses descriptive methods whose application is to tell, explain, provide,
analyze, and draw conclusions. Based on the results of the analysis, it shows that the language of
rejection found in buyers and traders at Kampung Aie Market, Central Simeulue District, there
are four types of refusal languages, (1) direct rejection "can't sis", "can't", (2) rejection by using
excuses / comments "I can't sis, the cloth is jumbo, the price is right", "far from the time it was a
deck, only 40 baby sandals", (3) refusal to use the terms / conditions "5 thousand for us sis", "we
took the first one, but 90 ", And (4) the use of proposals or other options" not too high, there are
other models that are better than this ". In addition to the language of rejection, as in the example,
there are also forms of speech acts between sellers and buyers, namely speech acts of locus,
illocution, and perlocution. Based on the results of this study, it can be concluded that there are
several variations in the language of rejection and variations in speech acts.

Abstrak
Kajian mengenai tindak tutur dapat memanfaatkan ilmu pragmatik dan linguistik.
Keduanya saling melengkapi karena pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari
maksud tuturan antara penutur dan mitra tutur, sedangkan linguistik mempelajari
penggunaan bahasa pada masyarakat. Alasan memilih topik tindak tutur penolakan
pembeli dan penjual dalam transaksi jual beli di pasar Kampung Aie, karena adanya
kevariasian bahasa yang muncul di pasar Kampung Aie, sebagai pusat belanja yang
dikunjungi pembeli dari berbagai kecamatan. Penelitian ini untuk mendeskripsikan
pemakaian bahasa penolakan dalam transaksi jual beli di pasar Kampung Aie, Kabupaten
Simeulue. Penelitian ini termasuk kategori penelitian kualitatif, dengan menggunakan
metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu sumber yang
menyangkut kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati, yaitu data dari tindak tutur bahasa penolakan pada saat melakukan jual beli.
Metode penelitian menggunakan metode deskriptif yang penerapannya bersifat
menuturkan, memaparkan, memberikan, menganalisis, dan menarik kesimpulan.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa Bahasa penolakan yang terdapat pada
pembeli dan pedagang di Pasar Kampung Aie Kecamatan Simeulue Tengah terdapat
empat jenis bahasa penolakan, (1) penolakan langsung “gak dapat kak”, “gak bisa”, (2)
penolakan dengan menggunakan alasan/komentar “gak bisa kak, kainnya jumbo itu
harga pasnya”, “jauh kali itu dek, sandal bayi aja 40 “, (3) penolakan menggunan
syarat/kondisi “ 5 ribu untuk kami kak”, “yang pertama aja kami ambil, tapi 90” , dan (4)
penggunaan usul atau pilihan lain “jangan tinggi kali, yang model lain ada yang lebih
bagus dari ini”. Selain bahasa penolakan seperti pada contoh ditemukan juga bentuk
tindak tutur antara penjual dan pembeli yaitu tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat di simpulkan bahwa terdapat beberapa
variasi bahasa penolakan dan variasi tindak tutur.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-08-12

Terbitan

Bagian

Pendidikan Bahasa Indonesia