ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA MENYELESAIKAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) PADA TAHUN AJARAN 2020 DI SMAN 1 TELUK DALAM KABUPATEN SIMEULUE

Abstrak

Abstract
The ability to think mathematically is one of the abilities found in mathematics, where during the
learning process of mathematics, the development of student competence in terms of thinking to
solve a problem becomes the basis for the development of learning carried out. The mathematical
thinking process is carried out by providing various contextual problems that are familiar with
student life to be solved optimally by students in the context of learning mathematics that is
attractive to students. The purpose of this study was to determine the analysis of students'
mathematical thinking skills in completing final semester test (UAS) questions in the 2020
academic year at SMAN 1 Teluk Dalam, Simeulue Regency. This study used a descriptiveexplorative qualitative research type. Data collection methods were carried out by documentation
and interviews. In selecting the sample, firstly looking at the answer keys, as well as students'
answers and then given interviews with 3 subjects, where the three subjects have high, medium
and low scores, the point is to find out the level of their thinking ability in solving math problems.
Furthermore, from the 30 subjects that have final semester test scores, very high, high, moderate,
sufficient, less and not at all are as follows. Where the very high scores are 6 subjects and there are
20%, while the high semester final exam scores are 9 subjects, namely 30%, those who get
sufficient scores on the final semester test scores are 6 subjects, namely 20%, who get less scores in
completing the exam questions at the end of the semester there are 2 subjects, there are 7%, and
those who get the final exam score of the semester do not have 7 subjects, namely 23%. And of the
30 subjects, the researcher gave interviews to 3 subjects where the three subjects had high, medium
and low scores. From the results of the interviews obtained by the researcher, it can be concluded
that the 3 subjects are still very weak in their thinking skills where they are still in the
Generalizing stage, while the stages (Generalizing), (Contjecturing), (Convincing) are still very
weak. The indicators in the theory put forward by Stacey (2010) are, 1) suspect, 2) identify, 3)
suspect, and 4) convince.

Abstrak
Kemampuan berpikir matematis adalah salah satu kemampuan yang terdapat pada
matematika, dimana ketika proses pembelajaran matematika, pengembangan kopetensi
siswa dalam hal berpikir untuk menyelesaikan suatu persoalan menjadi dasar
pengembangan pembelajaran yang dilaksanakan. Proses berpikir matematis dilaksanakan
dengan memberikan berbagai permasalahan kontekstual yang familiar dengan
kehidupan siswa untuk diselesaikan secara optimal oleh siswa dalam konteks
pembelajaran matematika yang menarik bagi siswa. Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui analisis kemampuan berpikir matematis siswa menyelesaikan soal
ujain akhir semester (UAS) pada tahun ajaran 2020 di SMAN 1 Teluk Dalam Kabupaten
Simeulue. Penelitian ini menggunkana penelitian kualitatif jenis diskriptif ekploratif.
Metode pengumpulan data dilakukan dokumentasi dan wawancara. Dalam memilih
sample terlebih dahulu dilihat kunci jawaban, serta jawaban peserta didik dan
selanjutnya diberikan wawancara kepada 3 subjek, dimana ketiga subjek itu yang
memiliki nilai tinggi, sedang dan renda, gunanya untuk mengetahui tingkat kemampuan
berpikirnya dalam menyelesaikan soal matematika. Selanjutnya dari 30 subjek yang
memiliki nilai ujian akhir semester, sangat tinggi, tinggi, sedang, cukup, kurang dan tidak
sama sekali sebagai berikut. Dimana nilai yang sangat tinggi terdapat 6 subjek dan
terdapat 20%, sedangkan nilai ujian akhir semester tinggi terdapat 9 subjek yaitu 30%,
yang mendapatkan nilai cukup pada nilai ujian akhir semester adalah 6 subjek yaitu 20%,
yang mendapatkan nilai kurang dalam menyelesaikan soal ujian akhir semester adalah 2
subjek terdapat 7%, dan yang mendapatkan nilai ujian akhir semester tidak terdapat 7
subjek yaitu 23%. Dan dari ke 30 subjek tersebut peneliti memberikan wawancara kepada
3 subjek dimana ketiga subjek tersebut yang memiliki nilai tinggi, sedang dan rendah.
Dari hasil wawancara yang didapatkan peneliti maka dapat disimpulkan bahwa ke 3
subjek tersebut masih sangat lemah dalam kemampuan berpikirnya dimana mereka
masih dalam tahapan (Generalizing), sedangkan pada tahapan (Generalizing ),
(Contjecturing), (Convincing) masih sangat lemah. Indikator pada teori yang dikemukakan
Stacey (2010) yaitu, 1) mengkususkan, 2) mengenelisasi, 3) menduga, dan 4) meyakinkan.