GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DAN KEMAMPUAN MENGINTERPRETASIKAN ELEKTROKARDIOGRAM SEBAGAI DETEKSI KEGAWATDARURATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

Fajri Fajri, Rachmad Rachmad, Mazwan Mazwan — Mon, 28 Jul 2025 00:00:00 +0700

Elektrokardiogram (EKG) adalah alat diagnostik yang penting dalam kedokteran, terutama dalam konteks gawat darurat. EKG memberikan informasi tentang aktivitas listrik jantung, yang esensial untuk mengidentifikasi berbagai kondisi kardiovaskular yang dapat mengancam jiwa, seperti infark miokard dan aritmia. Kemampuan perawat dalam menginterpretasikan EKG dengan akurat sangat penting untuk penanganan awal pasien di rumah sakit. Untuk mengetahui pengetahuan perawat dan kemampuan menginterpretasi EKG dilakukanlah penelitian ini. Penelitian ini bersifat deskriptif. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 55 orang perawat yang masih aktif bekerja di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Zainoel Abidin yang dipilih dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden. Analisa data dilakukan secara univariat yang menggambarkan distibusi frekuensi yang dianalisis menggunakan SPSS versi 26. Hasil pengetahuan perawat dan keterampilan menginterpretasikan EKG secara umum baik. Pengetahuan perawat dengan katagori baik sebanyak 41 orang (74,5%), sedangkan kemampuan mengiterpretasi EKG didapatkan hasil baik sebanyak 26 orang (47,3%). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas Pengetahuan dan Keterampilan Perawat baik. Masih ada perawat yang memiliki pengetahuan dalam kategori kurang. Hasil penelitian cukup yang terbanyak saja disebutkan pervariabelnya. Dengan hasil tersebut diharapkan kepada perawat untuk meningkatkan pemahaman terkait pengetahuan dan menginterpretasikan eletrokrdiogram dengan cara mengikuti berbagai pelatiahan EKG.

HUBUNGAN POLA MAKAN TERHADAP KADAR KOLESTROL PADA MASYARAKAT DI DESA KEUTAPANG KECAMATAN KRUENG SABEE

Nurul Amna, Cut Rahmi Muharrina, Saufa Yarah — Mon, 28 Jul 2025 00:00:00 +0700

Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak dalam darah yang dibutuhkan tubuh, namun jika kadarnya berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Pola makan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kadar kolesterol, khususnya konsumsi lemak jenuh, kolesterol, dan gula sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan terhadap kadar kolesterol pada masyarakat di Desa Keutapang, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya. Metode penelitian menggunakan desain case control dengan pendekatan retrospektif. Sampel berjumlah 86 responden yang terbagi menjadi kelompok kasus (kolesterol tinggi) dan kelompok kontrol (kolesterol normal). Data dikumpulkan menggunakan kuesioner pola makan dan alat ukur kadar kolesterol digital Easy Touch/GCU. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square dengan Continuity Correction. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pola makan dan kadar kolesterol (p = 0,017 < α = 0,05), dengan Odds Ratio (OR) = 3,205 dan Confidence Interval (CI) 95% (1,317–7,798). Responden dengan pola makan buruk memiliki risiko lebih tinggi mengalami kadar kolesterol tinggi dibandingkan dengan pola makan baik. Temuan ini menegaskan pentingnya intervensi edukasi gizi untuk mendorong perilaku makan sehat dalam upaya pencegahan hiperkolesterolemia.

Jurnal Ilmiah Kesehatan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DAN KEMAMPUAN MENGINTERPRETASIKAN ELEKTROKARDIOGRAM SEBAGAI DETEKSI KEGAWATDARURATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN POLA MAKAN TERHADAP KADAR KOLESTROL PADA MASYARAKAT DI DESA KEUTAPANG KECAMATAN KRUENG SABEE